MENUMBUHKAN FITRAH

Al-Kautsar Pelita Insani adalah yayasan pendidikan yang mengusung konsep “Pendidikan Penghidup Jiwa”, yakni pendidikan yang merawat dan menumbuhkan potensi fitrah peserta didik sebagaimana telah Allah tetapkan pada setiap manusia.

Untuk itu, Yayasan Al-Kautsar Pelita Insani berupaya membangun karakter pembelajar sepanjang hayat yang pantang menyerah dalam menggali potensi masing-masing, yang selaras dengan fitrah dirinya.

Untuk itu, kami mengelola sekolah, melakukan bimbingan studi untuk persiapan memasuki perguruan tinggi, kajian/riset mengenai pendidikan yang menumbuhkan fitrah, mempertajam visi dan kapasitas guru, serta mengembangkan konten-konten pembelajaran hybrid.

Sapei Rusin

Ketua Pengurus Yayasan Al-Kautsar Pelita Insani

MENUMBUHKAN FITRAH

Al-Kautsar Pelita Insani adalah yayasan pendidikan yang mengusung konsep “Pendidikan Penghidup Jiwa”, yakni pendidikan yang merawat dan menumbuhkan potensi fitrah peserta didik sebagaimana telah Allah tetapkan pada setiap manusia.

Untuk itu, Yayasan Al-Kautsar Pelita Insani berupaya membangun karakter pembelajar sepanjang hayat yang pantang menyerah dalam menggali potensi masing-masing, yang selaras dengan fitrah dirinya.

Untuk itu, kami mengelola sekolah, melakukan bimbingan studi untuk persiapan memasuki perguruan tinggi, kajian/riset mengenai pendidikan yang menumbuhkan fitrah, mempertajam visi dan kapasitas guru, serta mengembangkan konten-konten pembelajaran hybrid.

Sapei Rusin

Ketua Pengurus Yayasan Al-Kautsar Pelita Insani

VISI

PENDIDIKAN PENGHIDUP JIWA UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Terwujudnya sistem pendidikan penghidup jiwa yang berpijak pada fitrah spesifik insan sebagai sarana untuk mengenal Allah SWT dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat

MISI

MENDORONG PENDIDIKAN BERKUALITAS YANG TERJANGKAU

1. Center of Excellence pengembangan guru profesional

2. Advokasi pendidikan yang berkualitas, murah dan mudah diakses

3. Pengembangan potensi, karakter dan karya produktif di kalangan muda

4. Penelitian dan publikasi.

5. Pengembangan hybrid learning

FILOSOFI PENDIDIKAN PENGHIDUP JIWA

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada ad-dīn; (itulah) fitrah Allah yang mana Allah telah menciptakan manusia menurut fitrah itu; tidak ada perubahan bagi ciptaan Allah”.
-Q.S. Ar-Rūm [20]: 30

“Tiada seorang manusia pun yang lahir kecuali dalam keadaan fitrah. Maka kedua orang tuanyalah yang membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani, ataupun Majusi.”
(H.R. Abu Hurairah)

Pendidikan, pertama-tama harus dimulai dari konsep manusia yang benar. Manusia diciptakan sebagai makhluk paling sempurna. Pertama, karena manusia merupakan satu-satunya makhluk yang memiliki wujūd (keberadaan) yang paling lengkap, yakni jasad, jiwa, dan ruh. Kedua, karena manusia memiliki misi hidup yang spesifik dari Sang Pencipta, yang berpijak pada fitrahnya.

Fitrah berasal dari kata “fa-tha-ra”, yang secara harfiah bermakna memecah, sebagaimana dipecahkannya sebuah kecambah. Fitrah adalah bayangan aspek ruhani di alam ragawi yang menggambarkan jati diri setiap insan. Fitrah merekam cetak biru jiwa pada aspek jasadiah. Karena itu fitrah adalah suatu obyek yang dapat diamati secara empiris, melalui pengamatan minat, bakat, dan kecenderungan murni setiap peserta didik. Dalam sudut pandang ini, pengamatan akan fitrah peserta didik menjadi kunci keberhasilan proses pendidikan.

Sesuai analogi tersebut, pendidikan adalah sarana untuk merawat dan menumbuhkan “kecambah jiwa” sehingga setiap peserta dapat tumbuh sesuai benih dirinya. Inilah pendidikan yang menghidupkan jiwa.

STRUKTUR KEPENGURUSAN

Dr. Zamzam A.J. Tanuwijaya, M.Si.

Pembina

Sapei Rusin, S.T.

Ketua Pengurus

Sentari, S.Psi.

Wakil Ketua 1

Triwarso Widji Purwono, S.T.

Wakil Ketua 2

Entuy Kurniawan, S.Si., M.K.M.

Sekretaris

Lili Gojali, S.E.

Bendahara

Sapei Rusin, S.T.

Ketua Pengurus

Sapei Rusin, S.T.

Ketua Pengurus

Sapei Rusin, S.T.

Ketua Pengurus

Sentari, S.Psi.

Wakil Ketua 1

Sentari, S.Psi.

Wakil Ketua 1

Sentari, S.Psi.

Wakil Ketua 1

“Pendidikan Penghidup Jiwa”, dan yang dapat dengan mudah diakses oleh siapapun, anak-anak Indonesia, di manapun.